Kerajaan Gojoseon, Kerajaan Tertua di Korea
Bukan setting series Korea semata. Gojoseon atau Joseon Kuno, sudah ada sejak tahun 2333 Sebelum Masehi, adalah kerajaan Korea yang pertama. Kerajaan ini memang sering menjadi latar belakang film-film bertema Korea kuno. Tapi nyatanya, Gojoseon memang benar-benar ada. Bukan fiksi belaka. Berdasarkan Dongguk Tonggam, yaitu catatan sejarah kuno yang ada sejak zaman Joseon tahun 1485, menuliskan bahwa sosok bernama Dangun, mendirikan Gojoseon pada tahun ke-50 masa pemerintahan Kaisar Yao yang berkuasa di zaman Cina kuno.
sedangkan Menurut Samguk Yusa, Gojoseon berawal dari kota kerajaan yang kemudian berkembang menjadi sebuah federasi atau gabungan kerajaan yang kuat pada sekitar abad keempat sebelum masehi di lembah Sungai Liao dan Taedong, yang kini berada di daerah Korea Utara dan Manchuria selatan. Batas utara Gojoseon adalah Sungai Liao sementara tetangga selatan terdekatnya adalah negara bagian Jin. Orang-orang Gojoseon menyebar di Manchuria, Cina timur tepatnya di utara Sungai Yangtze, dan Semenanjung Korea. Beberapa teks Cina mencatat orang-orang Gojoseon sebagai salah satu Dongyi, yang berarti orang barbar timur.
Asal-Usul Gojoseon
Mengenai Asal usul Gojoseon ini masih diselimuti oleh mitos. Dalam salah satu mitos itu, dikatakan bahwa Dangun sang pendiri kerajaan merupakan anak dari seorang putra penguasa Surga yang bernama Hwaning, dia menikah dengan seekor beruang yang berubah menjadi wanita. mitos tersebut menutupi awal keberadaan gojoseon. Sejarah awal Gojoseon ini ditambah sangat sulit untuk dirubah, karena situs-situs yang berhubungan dengan gojoseon berada di Korea Utara, negara yang merupakan negara tertutup bagi negara lainnya.
Namun sebagian sejarawan modern dapat menghubungkan catatan sejarah per-dewa-an tersebut dengan bukti-bukti konkrit. salah bukti-bukti awal mengenai sikap Joseon pertama kali terekam dalam catatan-catatan sejarah China. yaitu dalam Catatan Sejarawan Agung yang ditulis oleh sejarawan Tiongkok Sima Qian. dalam catatan sima qian memang sudah ada kerajaan yang bernama gojoseon, namun mengenai penaamaan Dangun bisa saja merupakan gelar legitimasi raja agar rakyat menyanjungnya sebagai keturunan dewa.
Kerajaan Kediri : Strategi Perang Zaman Kerajaan Kuno di Nusantara
Kebudayaan di Kerajaan Gojoseon
Gojoseon memang mengadopsi gelar Cina wang atau yang berarti raja, hal tersebut menggambarkan pengaruh awal dari tetangganya yaitu Cina, mungkin sebagai mitra dagang , atau juga sebagai perantara antara Cina dan negara bagian selatan Korea. Indikator lain dari hubungan perdagangan adalah ditemukannya koin pisau sabit Cina di berbagai situs Korea. selain itu, bukti konkrit lainnya yang ditemukan oleh para sejarawan adalah penemuan sejumlah besar artefak dan situs tempat tinggal suku Yemaek, yang dikenal sebagai suku kuno yang muncul pada masa Gojoseon. Suku ini diketahui berfokus pada pertanian sejak tahun 4000 SM. Salah satu temuan yang terkenal adalah palawija setengah terbakar yang ditemukan di Pyongyang, yang merupakan ibu kota terakhir kerajaan Gojoseon.
Perkembangan senjata dan bom di Semenanjung Korea dan Manchuria menyebabkan penyatuan kelompok suku-suku dan penangkapan negara-negara kuno. selain hal tersebut, peninggalan budaya yang ditemukan juga menambah wawasan tentang keberadaan gojoseon ini. Para arkeolog menemukan budaya tembikar dengan desain yang dilukis dan dipahat dari sekitar tahun 2000 SM. Orang-orang Gojoseon membeli pertanian dalam kehidupan komunal yang menetap, Arkeolog Para juga telah menemukan gubuk persegi panjang dan situs pemakaman dolmen yang besar di seluruh semenanjung korea. Belati dan cermin perunggu juga telah ditemukan di beberapa wilayah korea yang diindikasikan sebagai peninggalan orang orang gojoseon.
Zaman Perunggu dimulai di semenanjung korea menurut sebagian besar sejarawan, sekitar 1000 Sebelum Masehi , tetapi perkiraan berkisar dari abad kelima belas hingga delapan belas Sebelum Masehi. Budaya zaman perunggu Korea berasal dari Liaoning dan Manchuria, yang menunjukkan tipologi dan gaya yang unik, terutama dalam ritual ritual kuno. Selanjutnya, Pada abad ketujuh sebelum masehi , bahan budaya Zaman Perunggu, dengan pengaruh dari Cina timur laut serta dari gaya perunggu Siberia dan Scythian, berkembang di semenanjung. Perunggu Korea pada masa ini mengandung proporsi seng yang lebih tinggi daripada budaya perunggu di wilayah tetangga.
Artefak perunggu, paling banyak ditemukan di situs pemakaman, dan sebagian besar terdiri dari pedang, tombak, belati, lonceng kecil, dan cermin yang menghiasi pola geometris. masa kemunduran gojoseon disebabkan oleh serangan dari negara tetangga Yan sekitar tahun 300 SM, yang membuat Gojoseon akhirnya runtuh pada abad ke-2 SM, wilayahnya diambil alih oleh Wiman Joseon atau Wiman Choson. Ini adalah negara yang dipimpin oleh Weiman, seorang pengungsi Cina beberapa pendapat dia juga mengatakan orang korea yang sebelumnya telah melarikan diri dari negara Yan.
Dia dan 1.000 pengikutnya diberi tugas untuk melindungi perbatasan barat laut Gojoseon oleh raja Jun, tetapi Weiman, atau Wiman dalam bahasa Korea, mengambil kesempatan itu untuk menguasai sebagian negara itu sendiri antara tahun 194 dan 180 SM dan menyatakan dirinya raja. Jun dikatakan telah melarikan diri ke selatan ke negara bagian Jin di mana ia memerintah sebagai raja. Wiman mungkin telah membawa unsur-unsur budaya Cina ke Korea seperti Konfusianisme dan Taoisme .
Perjalanan Bangsa Portugis Menuju Kepulauan "Kaya" Nusantara
Akhir dari Gojoseon
Wiman Joseon tidak bertahan lama dan pada tahun 108 SM, ditaklukkan oleh dinasti Han dari Cina dan ibu kota Wanggom direbut. Kaisar Han Wu sangat ingin memperluas kerajaannya, dan memperoleh sumber daya alam Korea utara, terutama besi dan garam, dan mengirim pasukan yang terdiri dari 50.000 orang dan angkatan laut 7.000 orang. Setelah menghapus kerajaan kerajaan di korea, Han kemudian membagi Korea menjadi empat komando yang secara langsung dikelola oleh pemerintah pusat Han. Mereka akan mempertahankan kendali atas bagian semenanjung ini selama empat abad berikutnya.Pengungsi dari Wiman Joseon yang telah kalah membawa budaya mereka ke selatan, yang pada akhirnya akan bangkit kembali dan selalu berperang dengan Cina pada periode Tiga Kerajaan di korea pada masa berikutnya yaitu kerajaan Goguryo, Baekje dan Silla.
Mantap
BalasHapus